"Duh ya, Allah aye nggak pantas masuk surga ente
Tapi kalo masuk neraka jahanam kagak kuat juga aye
Karenanye, tobatin dan ampunilah dosa-dosa aye".
Andaikan Abu Nawas, penyair, komedian yang penikmat khamar itu hidup di Betawi mungkin begitulah dia akan berteriak-teriak saat teler oleh tuak di sebuah warung pojok di kawasan Petojo Sabangan seperti gaya para seniman lenong Betawi yang suka bicara dengan suara full power nan cempreng. Namanya, mungkin juga Abu Nawas tapi Babe Naas.
Tapi sejarah bicara lain. Salah satu manusia unik itu lahir di Baghdad, Irak yang kini luluh lantak oleh tentara agresor dan bau darah yang dikucurkan oleh penyamun-penyamun padang pasir yang tak lagi bersenjata pedang, tapi beragam bahan peledak nan mematikan. Bukan lagi hanya buku yang mereka rompak seperti yang dilakukan kakek moyang mereka terhadap Imam Al-Ghozali yang kemudian menjadi mengilhaminya untuk menyimpan pengetahuan di bilik hati bukan di tumpukan buku. "Al-ilmu fi sudur, wala fi sutur" Pustaka ilmu selayaknya di bilik hati bukan hanya di tumpukan kertas. Berjarak ratusan tahun kemudian juga mengilhami Tan Malaka untuk selalu membuat jembatan keledai guna menyimpan buhul-buhul pengetahuan di akalnya, agar tak mudah dirampas oleh tentara agresor, hingga berbuahlah MADILOG yang dijadikan kitab suci kaum kiri kekanak-kanakan.
Para penyamun yang hidup di atas jenazah Abu Nawas, Abdul Qadir Jailani, Al-Halaj dan puluhan lagi jasad-jasad alim yang terkubur di bawah hamparan pasir itu, kini merampas kehidupan. Lupakah mereka dengan tuturan tuhan yang disampaikan dalam bahasa mereka, "Faman ahyannasa, fakaannama ahyannasa jami'a" Barang siapa menjaga kehidupan seorang saja, maka ia laksana menjaga kehidupan setiap orang yang berserak di jagat ini.
Bentar-bentar... Ini tulisan kok, nggak runtut sama sekali tho?
Yang mau ditulis itu soal Abu Nawas, ngejek pemain lenong Betawi, tentara agresor, penyamun, jembatan keledai atau bikin teks khotbah?
Ah, udah dulu ah, kalo mo lebih tahu soal Abu Nawas klik aja tuh.
No comments:
Post a Comment