Tuesday, November 6, 2007

Bertanya + Tepat = Pandai

Kocap Kacarito....

Saat tengah bete abis. Tiba-tiba otak kanan dan otak kiri saya ngelantur, ribut berdiskusi, saya sendiri terlelap dalam mimpi siang bolong. Untung hati saya cepat bekerja, merekam dialog itu dan menuturkannya kembali ketika terjaga. Tapi dasar hati, diapun merekamnya sesuka hati, tak jelas mana yang pernyataan otak kanan, manapula pernyataan otak kiri.

"Bagaiamana cara Anda menilai seseorang itu cerdas?"
"Dari cara dia bertanya."
"Loh, kok begitu. Kenapa?"
"Karena menjawab lebih mudah daripada bertanya. Jawaban sesuai belum tentu pandai, jawaban ngawur belum tentu pandir. Jawaban berbeda dari pertanyaan yang sama itu soal sisi pandang."
"Jadi, menuru kamu?"
"Orang pandai, orang yang tahu bagaimana, kapan, dimana dan kenapa bertanya,"
"Hemm..."
"Dengan cara bertanya yang cerdas, jawaban-jawaban yang benar, benar-benar akan didapatkan. Pertanyaan adalah kompas, ketika Anda tak bisa menggunakan kompas maka anda akan salah arah."
"Jadi, orang yang mampu menggunakan kompasnya untuk menentukan arah, orang cerdas?"
"Iya. Cara bertanya Anda, akan menentukan Anda kemana akan melangkah.”
”Ooo.., kalo sekarang saya tanya 8 X 234 : 692 + 2,5 /33. Apa jawabmu?
”XXX*****$#@!... sialan loe!”
”Ayo... apa jawabmu?”
”Itu pertanyaan sulit. Tapi nggak cerdas,”
”Hahahaha.... silan juga loe!”
"Hahahaha...."

Ups, tiba-tiba saya terhenyak. Sudah saatnya makan siang nih, saya harus segera menjawab pertanyaan perut yang sangat cerdas.

No comments:

Post a Comment